Friday, June 11, 2010

Exam

Exam, How far would you go to win the ultimate job...

(2009, Bedlam Productions, Stuart Hazeldine. Luke Mably, Chukwudi Iwuji, Jimi Mistry, John Lloyd Filingham, Adar Beck. Thriller 101 min)

Exam. Gue nonton film ini di laptop, setelah ngunduh 15 menit di rileks karena tertarik dengan 3 hal. Judulnya yang supersimpel, sinopsisnya yang menarik, dan event yang terjadi dalam sinopsisnya. Tadinya mengira film ini adalah film tentang ujian anak sekolah dari judulnya. Setelah melihat posternya, mengira filmnya tentang pengujian dengan metode penyiksaan. Setelah baca sinopsisnya, semakin tertarik ketika membaca blank paper.

Exam bercerita tentang 8 orang yang berasal dari kalangan yang berbeda, dengan masing-masing memiliki jalur pemikiran dan skill yang berbeda-beda. Begitu juga dengan ras masing-masing. 8 orang terpilih ini adalah orang-orang yang berhasil melewati segenap tes dan harus mengikuti tes akhir untuk masuk sebuah perusahaan. Tes akhirnya menyelesaikan soal dalam 80 menit dengan aturan tertentu. Dan kedelapan orang tersebut terkejut ketika membalik kertas ujiannya… it's just blank.

Film ini menarik dengan caranya sendiri. Exam hanya menggunakan satu set ruangan persegi panjang untuk membuat film berdurasi 101 menit ini. Memang cukup lama karena 80 menit yang digunakan untuk ujian seperti sedang kita alami juga. 5 menit didepan untuk penjelasan, dan 15 terakhir untuk konklusi. Meskipun begitu, alurnya tidak terasa lama. 101 menit yang berjalan terasa cukup cepat karena dibalut dengan adegan-adegan fast-paced, obrolan-obrolan yang smart, dan fakta-fakta menarik tentang hal yang tidak penting. Tapi entah kenapa menarik.

Exam menggunakan 8 karakter peserta tes. Empat pria yaitu White (Luke Mably), Black (Chukwudi Iwuji), Brown (Jimi Mistry), dan Deaf (John Lloyd Filingham), lalu empat wanita, Dark (Adar Beck) dan tiga wanita lainnya, Blond, Brunette, dan (mungkin) Yellow. Diluar itu hanya karakter Invigilator dan Guard saja. Cukup sedikit untuk sebuah feature film, namun cukup banyak untuk film dengan feature satu set. Pengembangan karakternya tidak berkembang terlalu banyak, dikarenakan banyaknya karakter yang menjadi fokus utama, menjadikan kita sulit untuk menebak-nebak akhir ceritanya seperti apa. Yang jelas adalah White yang annoying, Black yang plin-plan, Brown yang cool dan secretive, Deaf yang autis, dan Dark yang serba-tahu. Selain kelima orang diatas, Brunette dan Blond juga memiliki perkembangan karakter sedikit meskipun tidak banyak.

Hebatnya, film ini sama sekali tidak menggunakan artis super terkenal untuk menjualnya, hanya sebuah cerita yang hanya cukup kompleks. Plot cerita yang simpel diputar di banyak titik cerita. Sejak awal pun untuk meretas konflik awal menggunakan twist yang cukup membuat gue tertarik untuk tetap menonton film ini sampai habis.

Smart is the new sexy, kata-kata ini keluar tampaknya beberapa tahun yang lalu, jadi mungkin bukan the newest sexy saat ini. Tapi Exam cukup smart dalam membuat permainan kata-kata dan situasi. Meski tidak membuatnya sexy (karena itu frase beberapa tahun lalu mungkin), namun seperti tadi, twist-twist yang keluar sangat powerful untuk bikin kaget. Genre-nya thriller. Tapi gue sendiri ngga merasa thrilled banget, meskipun sempet beberapa saat merasa suspensed. Tapi memang bukan film action apalagi drama.

Di film ini, Black, Dark, dan beberapa orang lainnya menggunakan ilmu pengetahuan yang mereka tahu, baik umum maupun spesialisasi dalam pressured life time, dimana hal tersebut sedikit menyadarkan gue kalo mengerti secara bener apa yang lo pelajari itu memang ada pentingnya. (rasanya bodoh memang kalo baru sadar sekarang). Dikemas dengan bahasa yang gampang dimengerti, jadinya ya cukup jelas dan informasinya nyampe.

Adegan favorit gue di film ini ada banyak! Pertama ekspresi semua orang ketika tahu kondisi kertas tesnya, lalu adegan penemuan lampu, penemuan mati-nyala-nya lampu, dan adegan tembak-menembak. Yang paling favorit di endingnya sebenarnya. Tapi ga seru kalo diceritain :D.

Tapi tetep aja, tiada gading yang tak retak. Dunia yang sedang diciptakan dalam film ini kurang kuat, mungkin karena memang hanya berfokus pada satu ruangan saja. Sehingga beberapa opini atau fakta dalam film yang ada terkesan dipaksakan. Lalu, dominasi adegan sering terjadi disini. Ketika White bercuap-cuap terus, ketika Brown menguasai kondisi, selalu saja berfokus hanya kesana, tidak memperlihatkan seperti apa kondisi yang lainnya. Deaf yang memegang peranan cukup penting hanya diperlihatkan sedikit-sedikit saja di sela-sela film.

Overall, Exam bagus untuk ditonton apalagi buat yang suka one-set-film dan many-character-development. Mungkin tipikal phonebooth, tapi genrenya suspense thriller. Seperti Ocean’s Eleven, (tapi hanya delapan), tapi tidak terlalu meluas kemana-mana. Yang penting, gue suka film ini karena plottingnya yang rapi dan twist-twist yang muncul dimana-mana.

What will you do if you found out that your exam is…

A blank paper?

4 comments:

  1. Hore Pertamax
    kok ane ga ada yang kenal pemainnya gan ?

    ReplyDelete
  2. iya gan, bisa dibaca di paragraf 5, emang pemainnya gaada yang terkenal.
    mungkin sutradaranya lebih memilih cast yang jago akting daripada terkenal tapi aktingnya setengah-setengah.

    ditonton aja, seru lho!

    ReplyDelete
  3. yg pertama keluar itu yg cewe cina kyakx jg pernah main di fimx Sherlock versi BBC gan :)

    ReplyDelete
  4. ini gue mau nonton film x dulu, kalo udah selesai nnton insya allah balik kesini lg, wkkwkwkw

    ReplyDelete