Wednesday, September 1, 2010

Grown Ups



Grown Ups, will you ever know what happened to you in another 20 years?

(2010, Happy Madison Productions, Dennis Dugan. Adam Sandler, Rob Schneider, Salma Hayek, Kevin James, David Spade. Drama Comedy 102 min)

Sudah nyaris sebulan lebih saya tidak menonton film secara serius atau secara penuh. Hanya nonton serial TV Glee saja setelah nonton Inception (2010) karena kesibukan sehari-hari yang aneh ini. Sebenernya sebelum ini sempat menonton Catch Me If You Can (2002) dan The Fourth Kind (2009) secara sangat tidak fokus di ruang santai unit saya, LFM.

Grown Ups tadinya nampak seperti komedi murahan konyol yang nakal, dimana ekspektasi saya ceritanya akan berkutat di sekitar orang dewasa yang terus saja bersikap seperti anak kecil. Karena di tagline posternya juga "Boys will be boys... some longer than others." Tapi untungnya dengan ekspektasi seperti itu, Grown Ups cukup meningkatkan mood untuk hidup dengan lebih baik lagi, before the life's final buzzer rings.

enjoying your life with nature. kepengen.

Lenny Feder (Adam Sandler) dan empat orang kawannya adalah sahabat yang bertemu dalam sebuah tim basket sekolah ketika mereka berumur 12 tahun. Mereka disatukan dengan kemenangan tim basket mereka yang dilatih oleh Coach Buzzer. Puluhan tahun kemudian, mereka semua memiliki hidup masing-masing dan jalan pikiran yang berbeda, namun tetap pada satu kenyataan yang diajarkan Coach bahwa they have to enjoy the life as you can, before the life's final buzzer rings.

Sampai sekarang emang Adam Sandler belum pernah mengecewakan saya dalam men

gubah film komedi menjadi film drama (kadang romantis, meski sekarang cukup nakal) yang menyentuh hati. Tidak ada efek bagus disini, soundtrack keren, ataupun cerita dan plot yang super sadistis. There's only simplicity on showing people what their lives could be. Menurut saya, hanya kesederhanaan tentang hidup yang ditawarkan dari film Grown Ups ini. Namun justru disitulah sisi menariknya. Banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil dengan mudah karena kondisinya cukup dekat dengan kehidupan yang ada di sekitar kita. Seperti bila kita masih muda, kita bisa memilih untuk jadi orang seperti apa dan menentukan masa depan yang seperti apa dengan menonton Grown Ups ini.

Love your family. That's what count, right? Itu yang penting dan itu yang dihikmahkan di film ini. Penyuguhan cinta keluarga dengan bumbu-bumbu komedi yang cukup nakal membuat film ini beratmosfer berbeda dan cukup segar, seperti penggabungan antara American Pie dan Keluarga Cemara (thanks to ramdaffe).

berenang bareng keluarga. Lenny Feder (kiri) dan McKenzie (Tengah)

Tapi mungkin kalo anda bukan orang yang mudah tersentuh ataupun tidak suka dengan film tanpa greget-greget yang asik dan adegan menegangkan, mungkin Grown Ups akan menjadi film yang tidak menarik. Film ini patut ditonton untuk para melankolis yang "ide"nya adalah mencari jati diri hidup atau mereka yang ingin mengetahui karakteristik memimpin.

the boys altogether. wonder if i could be with my friends for another years.

Adegan favorit gue di film ini ada dua, yang pertama adalah adegan "shift shift" dan yang kedua adegan "blue water" di kolam renang. Cukup original, menurut gue. Dan memang sangat menggambarkan kehidupan sehari-hari orang.

Well, overall film ini hanya patut ditonton. Akan jadi 2/10 untuk pecinta film dengan plot sulit, cerita keren, cool, visual oke, dan sebagainya. Tapi buat gue yang cukup mudah tersentuh dengan film, bisa jadi 6/10. Not too bad though for a family movie (but please, without kid under 17).