Thursday, January 7, 2010

Sherlock Holmes



Sherlock Holmes, Nothing Escapes Him.

(2009, Internationale Filmproduktion Blackbird Dritte, Guy Ritchie. Robert Downey Jr, Jude Law, Rachel McAdams, Mark Strong. Action Mystery 128 min)

I am preparing myself to seeing some beautiful of a mind. And I get it. Buat gue Sherlock Holmes bener-bener film yang smart dan tricky. Truly detective. Meski memang di film ini lebih banyak actionnya ketimbang deduksi dan misteri serta detektifannya, tapi Sherlock Holmes benar-benar sesuai ekspektasi gue.

Di film yang ini (emang ada yang lain ya?), Holmes (Robert Downey Jr) dan Watson (Jude Law) berhasil menangkap penjahat dan pengguna ilmu hitam, Lord Blackwood (Mark Strong) yang akhirnya malah menjadi kasus sendiri untuk mereka. Dibantu dan “dibantu” oleh Irene Adler (Rachel McAdams), terkasih-nya Holmes yang penjahat kelas kakap juga, mereka menyelesaikannya dengan oke. Maaf, super.

Seperti biasa, cerita detektif adalah cerita yang selalu membuat orang bingung di awal dan mengerti di akhir. Kalo mengerti dari awal, pastilah ceritanya komedi atau drama. Disini Guy Ritchie membangun situasi dan kondisi yang ada dari detail-detail tiap adegan yang ada. Seperti Holmes yang malasnya gila-gilaan setelah menyelesaikan kasus, tapi sebenarnya itupun dia lagi membuat sesuatu yang baru, atau Watson yang selalu mencatat di buku catatannya bahkan hal-hal yang hanya secara tersirat dibilang Holmes. Mungkin juga Adler yang seksi dan menarik untuk Holmes tapi selalu waspada, lebih dari Watson.

Gue rasa antara tidak benar dan benar dalam pemilihan Robert Downey Jr sebagai Sherlock Holmes, awalnya. Tetapi setelah menonton, ternyata imej ironman yang sudah melekat pun tidak berpengaruh banyak. Karena memang tipikal-tipikal yang diperankan Robert Downey di kedua film ini adalah orang-orang yang seperti Sherlock, seperti juga Tony Stark, yang smart tapi beringas, pemikir tapi atletis, dan slengean namun pemerhati. Cenderung memiliki kesamaan, kecuali Sherlock harus berlogat British. Tapi sekali lagi, komen gue diatas itu benar-benar berlaku. Robert Downey Jr is awesome. Tapi yang membuat gue excited justru Jude Law yang jadi Watson, disini rasanya dia bener-bener saves the Holmes saves the world, dan bener-bener kalo gaada Watson, pasti Holmes juga gabisa apa-apa.

Visual appearance di film ini sangat mendukung, apalagi efek efek slowmotionnya. Warnanya yang hitamnya terkesan oldies dan sedikit kelam yang bisa bikin kita galau kalo nonton, tapi disini justru menguatkan aksen misteri di Sherlock Holmes. Tentu saja itu sangat dibantu dengan akting-akting luar biasa dari aktor-aktris kawakan. Sebenarnya gue sedikit kaget ketika Rachel McAdams jadi Irene Adler, perkiraan gue dia sedikit lebih tua lagi. Tapi ternyata di tengah-tengah film, rasanya gue ngerti kenapa Rachel McAdams yang jadi Irene. Karena emang karakter dia cocok banget sama liar tapi anggunnya Irene Adler.

Adegan-adegan yang gue suka itu deduksi Holmes buat Mary, yang bener-bener Holmes bisa menjelaskan sesuatu dengan detail hanya dengan data, data, dan data. Bener-bener nunjukin kalo dia smart. Terus juga adegan slowmo pre-fight. Yang gue kira bakal tetep bertahan sampe akhir, tapi ternyata cuma dipake di beberapa adegan berantem aja.

Pastinya, Sherlock Holmes jadi film wajib tonton di resesi 2009/2010 ini. Film segar yang diangkat dari novel yang tidak banyak improvisasi, namun banyaknya pembuktian bahwa sutradara sekelas Guy Ritchie bisa membawakan Holmes dan Watson ke dalam dua aktor kawakan Robert Downey dan Jude Law ini, benar-benar membuat gue berpikir dan kembali menyukai serial-serial detektif yang smart dan imajinatif itu.

Gue selalu suka tipe-tipe titling seperti credit title Sherlock Holmes. Moving Animation dengan warna warna tertentu. Dan yang ini sangat menarik, setelah nonton filmnya dan menonton credit titlenya, gue sampe gamau bangun menunggu credit title nya abis sampe rolling title baru keluar bioskop.

I think someday I’ll made some like those one.

No comments:

Post a Comment